KEBOHONGAN IBU - badRun
Headlines News :
Home » » KEBOHONGAN IBU

KEBOHONGAN IBU

Written By achiyak on Rabu, 03 November 2010 | 21.24

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat hidup kita terpuruk dalam penderitaan yang mendalam. tapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, justru dapat membuka mata kita danpenderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang terindah di dunia

Cerita bermula ketika aku masih kecil,.akuterlahir sebagai seorang anak laki-laki dari sebuah keluarga yang miskin bahkan untuk makan saja, sering kekurangan. Ketika makan ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi kepiringku ibu berkata :
" Makanah nak, aku tidak lapar " ....... KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

  Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktunya untuk memancing di empang dekat rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberi sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan ku. Sepulang memancing ibu memasak sup ikan segar yang sangat mengundang selera. Sewaktu aku makan sup ikan itu, ibu dududk di samping memakan daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu hatiku jadi tersentuh, lalu memberi ibu sup ikan yang masih ada di piring ku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, seraya berkata :

" Makanlah nak, aku tak suka makan ikan."   .....KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi kekoprerasi mengambil sejumlah kotak korek api, untuk di tempeli. Dari hasil kerjanya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Dikala musim dingin tiba aku terbangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya masih melanjutkan pekerjaanya menempeli kotak korek api. Aku berkata " ibu tidurlah, sudah larut malam, besok pagi sudah harus bekerja. Ibu tersenyum dan berkata :

"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek "   .....KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA 
 
Ketika ujian tiba, ibu minta cuti kerja supaya dapat menemaniku belajar dan mengantarku ujian. Ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam, menunggu aku selesai degan semua soal-soal ujian. Sampai lonceng sekolah berbunyi menandakan watu ujian telah selesai. Ibu dengan segarnya menyambutku dan menuangkan teh yang telah disiapkan dalam botol dingin untuk ku. Teh yang begitu kental tidak dapat di bandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang di banjiri peluh, aku segera memberi gelasku untuk ibu, sambil menyuruhnya minum. Tapi ibu menolaknya dan berkata 

"Minumlah nak, aku tidak haus "   .......KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah keperegian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah denan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga sendiri. Kehidupan keluarga kami pun semakin susah dan susah. Tiada hari tampa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang makin parah, ada paman yang baik hati tinggal di dekat rumah yang selalu membantu ibuku, baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetengga yang disebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, sering kali menasehati ibu untuk menikah lagi. Tetapi yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, dan berkata

" Saya tak butuh cinta "   ..... KEBOHONGAN UBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semua tamat sekolah dan telah bekerja, ibu yang sudah tua dan sudah waktunya pensiun, masih tetep bekerja. Ibu masih pergi kepasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakak dan abangku yang bekerja di kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu. Tetapi ibu tak mau menerima uang tersebut. Malah mengirimkan kembali uang tersebut. ibu berkata

"Saya punya uang "    ............... KEBOHONGAN IBU YANG KE  ENAM

 Setelah lulus S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar Master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat beasiswa di sebuah perusahaan. Aku un bkerja di perusahaan itu.
Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibu untuk menikmati hidup di kota. Tetapi ibu yang baik hati tidak bermaksud merepotkan anaknya, ia berkata

"Aku tak terbiasa keramayan "   ......   KEBOHONGAN UBU KE TUJUH

Setelah memasuki usia yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung. Sehinga harus di rawat dirumah sakit. Aku yang berada jauh di kota langsung segera pulang untuk menjenguk ibu tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjang setelah menjalani operasi. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan kaku karena sakit yang di tahanya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu mengerogoti tubuh ibu ku, sehinga ibu terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibu mengusap air mata. Hati ku perih, sakit sekali melihat ibu dalam kondisi seperti ini. tetapi ibu dengan tegar berkata

"Jangan menagis anak ku, aku tidak kesakitan "   ......... KEBOHONGAN IBU KE DELAPAN

Sambil memeluk ibu berbisik lemah di telinga ku
  
"Aku hanya lelah dan ingin istirahat sejenak "   .......      KEBOHONGAN IBU YANG KE SEMBILAN

Setelah mengucapkan kebohongan yang ke sembilan ibu menutupkan mata dan tidur untuk selama- lamanya.
Share this article :

1 komentar:

  1. untuk di resapi...betapa besarnya kasih sayang seorang ibu yang tak pernah kita sadari selama ini

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. badRun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template